Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi yaitu,
untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan
pengendalian (control) suatu gejala.
B. Tingkatan
dan Fokus Teori
Fokus teori dibedakan menjadi tiga yaitu teori
subtantif, teori formal, dan middle range
theory. Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji
melalui pengumpulan data adalah teori subtantif. Karena teori ini lebih folus
untuk obyek yang akan diteliti.
C. Kegunaan
Teori dalam Penelitian
1. Untuk
memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan
diteliti.
2. Untuk
merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian.
3. Mencandra
dan membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya dilakukan untuk memberikan
saran dalam upaya pemecahan masalah.
D. Diskripsi
Teori
Dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis
tentang teoridan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang
diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap
variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap
dan mendalam dari berbagai referensi. Sehingga ruang lingkup kedudukan dan
prediksi terhadap hubugan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas
dan terarah.
Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga criteria
yaitu, relevansi berkenaan kecocokan
antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan. Kelengkapan berkenaan dengan banyaknya
sumber yang dibaca. Kemutakhiran berkenaan
dengan dimensi waktu. Semakin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin
mutakhir teori.
E. Kerangka
Berfikir
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan
apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan
hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis
penelitian dan hipotesis statistik. Bentuk-bentuk hipotesis:
1. Hipotesis
deskriptif
2. Hipotesis
komparatif
3. Hipotesis
assosiatif
BAB 4
METODE
PENELITIAN EKSPERIMEN
A. Pengertian
Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium
sedangkan penelitian naturalistic/kualitatif dilakukan pada kondisi yang
alamiah. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistic tidak ada
perlakuan. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang dalam kondisi
yang terkendalikan.
B. Bentuk-bentuk
Desain Eksperimen
1. Pre-experimental
desaign (nondesaign)
a. One-shot
case study
b. One-group
pretest-posttest desaign
c. Intact-group
comparison
2. True
experimental desaign
a. Posttest-only
control desaign
b. Prestest-posttest
control group desaign
3. Factorial
desaign
4. Quasi
experimental desaign
a. Time
series desaign
b. Non
equivalent control group desaign
BAB
5
POPULASI
DAN SAMPEL
A. Populasi
Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang memiliki karateristik atau kualitas tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Meliputi
seluruh karateristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu
B. Sampel
Adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili).
C. Teknik
Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel. Pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Probability
sampling
Teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
a. Simple
random sampling / acak
Pengambilan
sampel dilakukan dengan acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.
b. Proportionate
stratified random sampling
Digunakan
bila populasi mempunya anggota/unsur yang tidak mempunyai homogen dan berstrata
secara proporsional.
c. Disproportionate
stratified random sampling
Digunakan
untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang
proporsional.
d. Cluster
sampling (area sampling)
Digunakan untuk
menentukan sampel jika obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
2. Nonprobability
sampling
Teknik pengumpulan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel meliputi:
a.
Sampling
sistematis: Berdasarkan urutan.
b.
Sampling
kuota: Populasi yang memiliki cirri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota yang diinginkan
c.
Sampling
incidental: Berdesarkan kebetulan.
d.
Sampling
purposive: Teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
e.
Sampling
jenuh
f.
Sampling
snowball: Sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar.
D. Menentukan
Ukuran Sampel
Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka
peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil
jumlah sampel yang menjauhi populasi maka semakin besar kesalahan generalisasi.
E. Cara
Mengambil Anggota Sampel
Pengambilan sampel secara random/acak, dapat
dilakukan dengan bilangan random, computer, maupun dengan undian. Bila
pengambilan dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor
terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah populasi.
BAB 6
SAKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN
PENELITIAN
Peneliti akan menggunakan
instrument untuk mengumpulkan data, sedangkan penelitian
kualitatif-naturalistik peneliti lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam
penelitian kualtatif peneliti merupakan key
instrument. Instrument penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka instrument harus
mempunyai skala.
A.
Macam-macam Skala Pengukuran
Skala
pengukuran merupakan kesepakatan digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur.
Berbagai
skala yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan social
antara lain:
1. Skala
likert
Digunakan untuk mngukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.
2. Skala
guttaman
Skala pengukuran tipe ini akan didapat
jawaban yang tegas, yaitu “iya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”,
“pernah-tidak pernah”, dll.
3. Semantic
defferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur
sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist. Data yang
diperoleh adalah data interval.
4. Rating
scale
Data mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
B.
Instrument Penelitian
Merupakan
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati.
Jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel yang telah
ditetapkan untuk diteliti.
C.
Cara Menyusun Instrumen
Titik
tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya,
dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Kemudian dijabarkan
menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
D.
Validitas dan Reabilitas Instrumen
Dalam
hal ini perlu dibedakan antara hasil pnelitian yang valid dan reliable dengan
instrument yang valid. Hasil penelitian valid bila terdapat kesamaan antara
data yang sesengguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrument yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid
berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.
E.
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
1. Penguji
validitas instrument
a. Pengujian
validitas konstruksi (construct validity)
Setelah instrument dikonstruksi tentang
aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.
b. Pengujian
validitas isi (content validity)
Pengujian validitas isi dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan.
c. Pengujian
validitas eksternal
Diuji dengan cara membandingkan untuk
mencari kesamaan antara criteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta
empiris yan telah terjadi di lapangan.
2. Penguji
reabilitas instrumen
a. Test-retest
Dengan cara mencobakan instrument
bebrapa kali pada responden.
b. Ekuivalen
Pertanyaan yang secara bahasa berbeda,
tetapi maksudnya sama.
c. Gabungan
Dengan cara mencobakan dua instrument
yang ekuivalen itu beberapa kali ke responden yang sama.
d. Internal consistency
Dengan cara mencobakan instrument sekali
saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
BAB
7
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Terdapat dua
hal utama yang dpat mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas
instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan
reabilitas instrument. Kualitas
pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer (langsung memberikan data kepada pengumpul
data) dan sumber sekunder (tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data). Jika dilihat dari teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:
A. Interview
(wawancara)
Digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
kecil/sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur. Dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
B. Kuesioner
(angket)
Merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan member seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Prinsip penulisan angket: Isi dan tujuan
pertanyaannya jelas, bahasa yang digunakan menyesuaikan kemampuan bahasa responden,
tipe dalam pertanyaan angket dapat terbuka dan tertutup, bentuk pertanyaannya
dapat menggunakan kalimat positif atau negatif, pertanyaan tidak mendua, tidak
menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring dan panjang.
C. Observasi
Sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai cirri yang spesifik, dibandingkan dengan yang lain yaitu wawancara
dan kusioner. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat
dibedakan menjadi participant observation
(observasi berperan serta) dan non
participant. Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat
dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.
BAB
8
ANALISIS
DATA
Dalam
penelitiankuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
A. Statistik
Deskriptif dan Inferensial
Statitik
deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.
Statistic inferensial (sering juga disebut statistic induktif atau statistic
probabilitas), adalah teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi.
Statistic
ini disebut statitik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk
populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data
sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan
dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
B. Statistic
Parametis dan Nonparametis
Statistik
parametis digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau
menguji ukuran populasi memalui sampel. Penggunaan statistik parametis dan
nonparametis tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.
Statistik parametis memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah
data yang akan dianalasis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam
penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih. Data yang
diuji harus homogeny, dalam regresi harus terpenuhi asusmsi linieritas.
C. Judul
Penelitian dan Statistik yang digunakan untuk Analisis
D. Konsep
Dasar Pengujian Hipotesis
1.
Taraf kesalahan
Seperti telah dikemukakan pada dasarnya
pengujian hipotesis itu adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data
sampel. Terdapat dua cara menaksir, yaitu a
point estimate suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai
dari rata-rata data sampel. Sedangkan interval
estimate adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai
interval rata-rata data sampel.
Semakin kecil taraf kesalahan yang ditetapkan, maka interval
estimate nya semakin lebar, sehingga tingkat ketelitian taksiran semakin
rendah.
2.
Dua kesalahan salam menguji hipotesis
a. Kesalahan
tipe I adalah suatu kesalahan jika menolak hipotesis nol (Ho) yang benar
seharusnya diterima.
b.Kesalahan tipe II,
adalah kesalahan jika menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).
BAB 9
CONTOH ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
1.
Judul penelitian
2.
Variabel penelitian
3.
Paradigm penelitian
4.
Populasi dan sampel
5.
Rumusan masalah
a. Rumusan
masalah deskriptif
b.Rumusan masalah
assosiatif
c. Rumusan
masalah komparatif
6.
Hipotesis
a. Hipotesis
deskriptif
b.Hipotesis assosiatif
c. Hipotesis
komparatif
7.
Instrumen penelitian
8.
Tabulasi data hasil penelitian
9.
Uji normalitas data
BAGIAN III: METODE PENELITIAN
KUALITATIF
BAB 10
MASALAH, FOKUS
JUDUL PENELITIAN, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
A. Masalah
Dalam Penelitian Kualitatif
Dalam
penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama, masalah yang dibawa oleh
peneliti tetap, sehingga sejak awal hingga akhir penelitian sama. Kedua,
masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu
memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Ketiga, masalah yang
dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus ganti
masalah.
Terdapat
perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Masalah adalah penyimpangan
antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Rumusan masalah merupakan
pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data. Data tentang masalah bisa berasal dari
dokumentasi hasil penelitian, pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan, dan
pernyataan orang yang patut dipercaya.
B. Fokus
Penelitian
Salah
satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala
dari suatu obyek itu sifatnya tunggal atau parsial. Dengan demikian berdasarkan
gejala tersebut penelitian kuantitatif dapat menentukan variabel-variabel yang
diteliti. Dalam pandangan kualitatif, gejala itu bersifat holistik, sehingga
peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan
variabel penelitia. Tetapi secara keseluruhan situasi social yang diteliti
meliputi aspek tempat (place), pelaku
(actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis.
Spradley
dalam Sanapiah Faisal (1998) mengemukakan empat alternative untuk menetapkan
focus, yaitu:
1.
Menetapkan focus pada permasalahan yang
disarankan oleh informan
2.
Menetapkan focus berdasarkan
dominan-dominan tertentu
3.
Menetapkan focus yang memiliki nilai
temuan untuk pengembangan iptek
4.
Menetapkan focus berdasarkan
permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada.
C. Bentuk
Rumusan Masalah
a.
Rumusan masalah deskriptif, memandu
peneliti untuk mengeksplorasikan dan atau memotret situasi social yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
b.
Rumusan masalah komparatif,
membandingkan antara konteks social atau domain satu dibandingkan dengan yang
lain.
c.
Rumusan masalah assosiatif,
mengkronstuksi hubungan antara situasi social atau domain satu dengan yang
lainnya.
D. Judul
Penelitian Kualitatif
Pada
umumnya judul dalam penelitian kualitatif disusun berdasarkan masalah yang
telah ditetapkan. Judul yang dirumuskan pada proposal juga masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah memasuki lapangan.
E. Tori
Dalam Penelitian Kualitatif
Karena
permasalahan yang dibawa oleh peneliti bersifat sementara , maka teori yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks social.
Dalam kaitannya dengan teori, kalau dalam penelitian
kuantitatif bersifat menguji hipotesis atau teori, sedangkan dalam penelitian
kualitatif bersifat menemukan teori.
Penelitian
kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan
teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk
menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami permasalahan
yang diteliti tersebut walaupun masih bersifat sementara. Oleh karena itu
landasan teori yang dikemukakan tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara.
Peneliti kualitatif justru dituntut untuk melakukan grounded research, yaitu menemukan teori berdasarkan data yang
diperoleh di lapangan atau situasi social.
BAB 11
POPULASI DAN
SAMPEL
A. Pengertian
Terdapat
perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian populasi dan sampel
dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang memiliki karateristik dan kualitas tertentu yang dipelajari oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan dalam penelitian
kualitatif, tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi social
yang terdiri dari tiga elemen, yaitu: tempat (place), pelaku (actors),
dan aktivitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergi.
Dalam
penelitia kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif
berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi tertentu yang hasil kajiannya
tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada
situasi social yang memiliki kesamaan dengan situasi social pada kasus yang
dipelajari.
A. Teknik
Pengambilan Sampel
1.
Probability sampling
Adalah
teknik pengambilan sampel yeng memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate
stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area
(cluster) sampling.
2. Nonprobability
sampling
Teknik
pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel
ini meliputi: sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan
snowball.
Dalam penelitian kualitatif, teknik
sampling yang paling sering digunakan adalah purposive sampling , dan snowball
sampling. Penentuan sampel dalam penelitian penelitian kualitatif ini
dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian
berlangsung (emergent sampling desaign).
BAB 12
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
A. Instrumen
Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang
menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena
itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti
kualitatif siap melakukan penelitian langsung terjun ke lapangan. Validasi
terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman
metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk masuk obyek penelitian baik secara akademik maupun
logistiknya.
Penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan
folus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan
data, menilai kualitas data, analisis data, manafsirkan data, dan membuat
kesimpulan atas temuannya.
B. Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan
dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada
setting alamiah (natural setting)
pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden,
pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dll. Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Bila dilihat dari
segi cara atau teknik pengumpulan
data dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner
(angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.
1.
Pengumpulan data dengan obsevasi
a.
Macam-macam observasi
·
Observasi partisipasif: peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau sumber data
penelitian. Digolongkan menjadi empat golongan:
a)
Partisipasi pasif : peneliti datang,
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
b)
Partsisipasi moderat: keseimbangan
antara peneliti menjadi orang dalam dan orang luar.
c)
Partisipasi aktif: peneliti melakukan
apa yang dilakukan oleh narasumber.
d)
Partisipasi lengkap: peneliti sudah
terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data.
·
Observasi terus terang atau tersamar:
peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber
data.
·
Observasi tak berstruktur: fokus
penelitian belum jelas.
b.
Manfaat observasi
1)
Lebih mampu mamahami konteks data dalam
keseluruhan situasi social, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistic
atau menyeluruh.
2)
Diperoleh pengalaman langsung, sehingga
memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif.
3)
Dapat melihat hal-hal yang kurang atau
tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu.
4)
Peneliti memperoleh gambaran yang lebih
komprehensif
5)
Memperoleh kesan-kesan pribadi dan
merasakan suasana situasi social yang diteliti
c.
Obyek observasi
-
Place: tempat dimana interaksi dalam
situasi social sedang berlangsung
-
Actor: pelaku atau orang-orang yang
sedang memainkan peran tertentu
-
Activity: kegiatan yang dilakukan oleh
actor dalam situasi social yang sedang berlangsung.
d.
Tahapan observasi
1)
Observasi deskriptif: peneliti melakukan
penjelajah umum, dan menyeluruh melakukan deskripsi terhadap semua yang
dilihat, didengar, dan dirasakan.
2)
Observasi terfokus: peneliti sudah
melakukan mini tour observation, yaitu
suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu.
3)
Observasi terseleksi: peneliti telah
menguraikan fokus yag ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
2.
Pengumpulan data dengan
wawancara/interview
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti.
Dalam
penelitian kualitatif, sering menggabungkan observasi partisipatif dengan
wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan
interview kepada orang-orang ada didalamnya.
a.
Macam-macam wawancara/interview
1)
Wawancara terstruktur (structured interview)
2)
Wawancara semiterstruktur (semistructure interview)
3)
Wawancara tak berstruktur (unstructured interview)
b.
Langkah-langkah wawancara
-
Menetapkan kepada siapa wawabcara itu
dilakukan
-
Menyiapkan pokok-pokok masalah
-
Mengawali atau membuka alur wawancara
-
Melangsungkan alur wawancara
-
Mengkofmasi ikhtisar hasil wawancara dan
mengakhirinya
-
Menuliskan hasil wawancara kedalam
catatan lapangan
-
Mengidentifikasi tindak lanjut hasil
wawancara yang telah diperoleh
3.
Teknik pengumpulan data dengan dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih
kredibel/dapat dipercaya apabila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan atau autobiografi.
4.
Triangulasi
Dalam
teknik pengumpulan data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada.
Triangulasi teknik, berarti peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama.
BAB 13
TEKNIK ANALISIS
DATA
A. Pengertian
Dalam
penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data kualitatif adalah bersifat
induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya
dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan
data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga
selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau
ditolakberdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat
dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis
diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
B. Proses
Analisis Data
Analisis
data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution
(1988) menyatakan “analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan
hasil penelitian.
1.
Analisis sebelum di lapangan
Analisis dilakukan terhadap data hasil
studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan
fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara,
dan akan berkembang setelah peneliti masuk di lapangan.
2.
Analisis data di lapangan model miles
dan huberman
Miles dan huberman mengemukakan (1984)
mengemukakan, bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data:
a)
Data reduction (reduksi data)
Merupakan proses berfikir sensitive
yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi.
b)
Data display (penyajian data)
Dilakukan
dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
sejenisnya. Dengan mendisplay data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut.
c)
Conclusion drawing/verification
Penarikan
kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi
jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.
Analisis data selama di lapangan
spradley
Proses penelitia kualitatif setelah
memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci key informant yang merupakan informan
yang berwibawa dan dipercaya mampu membukakan pintu kepada peneliti untuk
memasuki obyek penelitian.
a.
Analisis domain
Pada umumnya dilakukan untuk
memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang
diteliti atau obyek penelitian. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek
yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diteliti dan belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diterima belum mendalam, masih
dipermukaan, namun sudah menemukan domain-domain atau kategori dari situasi
social yang diteliti.
b.
Analisis taksonomi
Adalah analisis terhadap keseluruhan
data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Hasil analisis
taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram), diagram garis dan simpul dan out line.
c.
Analisis komponensial
Dalam analisis ini yang dicari untuk
diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang yang memiliki
perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang terseleksi.
d.
Analisis tema budaya
Merupakan upaya mencari “benang
merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sapaniah Faisal, 1990).
Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi, dan
komponensial tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi
bangunan” situasi social/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau
remang-remang yang setelah diadakan penelitian menjadi lebih terang dan jelas.
BAB 14
VALIDITAS DAN
REABILITAS PENELITIAN KUALITATIF
A. Pengertian
Validitas
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Terdapat dua macam validitas
penelitian, yaitu validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain
penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan
dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau
diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Dalam
penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, realibel, dan
obyektif, maka penelitian dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi
dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar.
Dalam
penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak
terdapat perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti.
B. Pengujian
Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
1.
Uji kredibilitas
a.
Perpanjangan pengamatan
b.
Meningkatkan ketekunan
c.
Triangulasi
-
Triangulasi sumber
-
Triangulasi teknik
-
Triangulasi waktu
d.
Analisis kasus negative
e.
Menggunakan bahan referensi
f.
Mengadakan membercheck
2.
Pengujian transferability
Nilai transfer ini berkenaan dengan
pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam
situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada
pemakai.
3.
Pengujian depenability
Dalam penelitian kuantitatif,
dependability disebut reabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila
orang lain dapat mengulangi/mereplika proses penelitian tersebut. Dalam
penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian.
4.
Pengujian konfirmability
Dalam penelitian kuantitatif disebut
dengan uji obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil
penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji
konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan.
BAGIAN
IV: PROPOSAL PENELITIAN
BAB 15
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
A. Proposal
Penelitian Kuantitatif
I.
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang masalah
b.
Identifikasi masalah
c.
Batasan masalah
d.
Rumusan masalah
e.
Tujuan penelitian
f.
Kegunaan hasil penelitian
II.
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
a.
Deskripsi teori
b.
Kerangka berfikir
c.
Hipotesis penelitian
III.
PROSEDUR PENELITIAN
a.
Metode penelitian
b.
Populasi dan sampel
c.
Instrument penelitian
d.
Teknik pengumpulan data
e.
Teknik analisis data
IV.
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
a.
Organisasi penelitian
b.
Jadwal penelitian
V.
BIAYA PENELITIAN
B. Proposal
Penelitian Kualitatif
Komponen dan sistematika proposal
I.
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang masalah
b.
Fokus penelitian
c.
Rumusan masalah
d.
Tujuan penelitian
e.
Manfaat penelitian
II.
STUDI KEPUSTAKAAN
III.
METODE PENELITIAN
a.
Metode dan alasan menggunakan metode
kualitatif
b.
Tempat penelitian
c.
Instrument penelitian
d.
Sampel sumber data
e.
Teknik pengumpulan data
f.
Teknik analisis data
g.
Rencana pengujian keabsahan data
IV.
ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL
PENELITIAN
a.
Organisasi
b.
Jadwal penelitian
V.
PEMBIAYAAN
BAGIAN V: PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
BAB 16
METODE
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Research and Development/R&D)
A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji kefektifan produk tersebut.penelitian dan pengembangan dalam industri
merupakan ujung tombak dari suatu industry dalam menghasilkan produk-produk
baru yang dibutuhkan oleh pasar. Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan
produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan social lainnya masih
rendah.
C. Laporan
Penelitian dan Pengembangan
Sistematika
laporan:
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan
D.
Manfaat
BAB
II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
Deskripsi teori
B.
Kerangka berfikir
C. Hipotesis
(produk yang dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A.
Langkah-langkah penelitian
B.
Metode penelitian tahap I
1.
Populasi sampel sumber data
2.
Teknik pengumpulan data
3.
Instrumen penelitian
4.
Analisis data
5.
Perencanaan desain produk
6.
Validasi desain
C.
Metode penelitian tahap II
1.
Model rancangan eksperimen untuk menguji
2.
Populasi dan sampel
3.
Teknik pengumpulan data
4.
Instrument penelitian
5. Teknik
analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Desain awal produk (gambar dan
penjelasan)
B.
Hasil pengujian utama
C.
Revisi produk (gambar setelah revisi)
D.
Hasil penhujian tahap kedua
E.
Revisi produk (gambar setelah revisi)
F.
Pengujian tahap ketiga (bila perlu)
G.
Penyempurnaan produk (gambar terakhir)
H. Pembahasan
produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNANYA
A.
Kesimpulan
B. Saran
pengguna
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN
Komentar
Posting Komentar