Langsung ke konten utama

metode penelitian kuantitatif dan kualitatif

RESUME BUKU
Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D
Prof. Dr. Sugiyono
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sosial




Dosen Pengampu:
Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si

Disusun Oleh:
Irma Elfina Lukmana          (201410040311474)



ILMU KOMUNIKASI H

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2016


BAGIAN I.  METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
BAB 1
PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITIF

A.    Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaannya tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, rasional berarti penelitian yang dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris, cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia. Sistematis, proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penelitian mempunyai tiga macam tujuan yaitu, Penemuan yang berarti data yang diperoleh dari penelitian adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian, data yang diperoleh dipergunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
B.     Jenis-jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tigkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi: Penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi: metode penelitian eksperimen, survey, dan naturalistik.
Jenis metode penelitian yang termasuk dalam metode kuantitaif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif yaitu metode naturalistic.
C.     Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Metode kuantititatif disebut juga sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidaj ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic.
Metode kualitatif dinamakan sebagai metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Disebut juga sebagai metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang pola), dan disebut sebagai metode interpretative karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
D.    Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karateristik penelitian. Penelitian kuantitatif dari segi perbedaan aksioma memiliki sifat yang realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit dan dapat diamati oleh panca indera. Melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (sebab) dan dependen (akibat). Kemungkinan generalisasi menekankan pada keluasan informasi. Dan dalam penelitian kuantitatif terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif dari segi perbedaan aksioma memiliki sifat yang suatu realitas atau obyek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah dalam beberapa variabel. Dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/interaktif), sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dipendennya. Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Dan dalam pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data.
E.     Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1.      Penggunaan metode kuantitatif
Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas, mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, bermaksud menguji hipotesis penelitian, mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur, juga jika ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentan validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2.      Penggunaan metode kualitatif
Bila masalah penelitian belum jelas, memahami makna dibalik data yang tampak, memahami interaksi social, memahami perasaan orang, mengembangkan teori, memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat.

BAGIAN II: METODE PENELITIAN KUANTITATIF

BAB 2
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

A.    Poses Penelitian Kuantitatif
Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalahyang dibawa peneliti kuantitatif dan kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa peneliti harus sudah jelas. Setelah masalah sudah diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Jawaban terhadap rumusan masalah yang menggunakan teori dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan penelitian. Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut, akan dibuktinkan kebenarannya secara jelas. Mencari data yang teliti/akurat perlu menggunakan instrumen penelitian. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan realinitasnya.
Setelah instrumen teruji validitas dan realibilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan dan selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban seingkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban memberikan saran-saran.
Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti maka perlu dicek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrument, pengumpulan, analisis data, dan rumusan masalah yang diajukan.
B.     Masalah
Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
C.     Rumusan Masalah
1.      Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian
a.       Rumusan masalah deskriptif
b.      Rumusan masalah komparatif
c.       Rumusan masalah assosiatif
2.      Hubungan kausal
3.      Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik
D.    Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian diterik kesimpulan. Macam-macam variabel:
1.      Variabel independen. Adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
2.      Variabel dependen. Adalah variabel yang dipengaruhi atau yan menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas)
3.      Variabel moderator. Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen.
4.      Variabel intervening. Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
5.      Variabel kontrol. Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
E.     Paradigma Penelitian
Dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian. Teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan. Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif:
1.      Paradigma sederhana
2.      Paradigma sederhana berurutan
3.      Paradigma ganda dengan dua variabel independen
4.      Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
5.      Paradigma ganda dengan dua variabel dependen
6.      Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
7.      Paradigma jalur
F.      Menemukan Masalah
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah, yaitu dengan Pohon Masalah. Dengan analisis masalah melalui pohon masalah ini, maka permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting, dan yang tidak penting. Melalui analisis masalah ini juga dapat diketahui akar-akar permasalahannya.
BAB 3
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.    Pengertian Teori
Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Mark (1963), dalam (Sitirahayu Haditono, 1999), membedakan adanya tiga macam teori antara lain:
1. Teori yang deduktif: Memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
2.    Teori yang induktif: Cara menerangkan adalah dari data ke arah teori.
3.   Teori yang fungsional: suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data. 
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi yaitu, untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala.
B.     Tingkatan dan Fokus Teori
Fokus teori dibedakan menjadi tiga yaitu teori subtantif, teori formal, dan middle range theory. Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan data adalah teori subtantif. Karena teori ini lebih folus untuk obyek yang akan diteliti.
C.     Kegunaan Teori dalam Penelitian
1.      Untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan diteliti.
2.      Untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian.
3.      Mencandra dan membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya dilakukan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
D.    Diskripsi Teori
Dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teoridan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi. Sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi terhadap hubugan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga criteria yaitu, relevansi berkenaan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan. Kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca. Kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Semakin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin mutakhir teori.
E.     Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih. Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan.
F.      Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Bentuk-bentuk hipotesis:
1.      Hipotesis deskriptif
2.      Hipotesis komparatif
3.      Hipotesis assosiatif
BAB 4
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

A.    Pengertian
Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium sedangkan penelitian naturalistic/kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistic tidak ada perlakuan. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang dalam kondisi yang terkendalikan.
B.     Bentuk-bentuk Desain Eksperimen
1.      Pre-experimental desaign (nondesaign)
a.       One-shot case study
b.      One-group pretest-posttest desaign
c.       Intact-group comparison
2.      True experimental desaign
a.       Posttest-only control desaign
b.      Prestest-posttest control group desaign
3.      Factorial desaign
4.      Quasi experimental desaign
a.       Time series desaign
b.      Non equivalent control group desaign

BAB 5
POPULASI DAN SAMPEL

A.    Populasi
Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang memiliki karateristik atau kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Meliputi seluruh karateristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu
B.     Sampel
Adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
C.     Teknik Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel. Pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.      Probability sampling
Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
a.       Simple random sampling / acak
Pengambilan sampel dilakukan dengan acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
b.      Proportionate stratified random sampling
Digunakan bila populasi mempunya anggota/unsur yang tidak mempunyai homogen dan berstrata secara proporsional.
c.       Disproportionate stratified random sampling
Digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang proporsional.
d.      Cluster sampling (area sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel jika obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
2.      Nonprobability sampling
Teknik pengumpulan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel meliputi:
a.      Sampling sistematis: Berdasarkan urutan.
b.      Sampling kuota: Populasi yang memiliki cirri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan
c.       Sampling incidental: Berdesarkan kebetulan.
d.      Sampling purposive: Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.
e.       Sampling jenuh
f.        Sampling snowball: Sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
D.    Menentukan Ukuran Sampel
Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel yang menjauhi populasi maka semakin besar kesalahan generalisasi.
E.     Cara Mengambil Anggota Sampel
Pengambilan sampel secara random/acak, dapat dilakukan dengan bilangan random, computer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah populasi.
BAB 6
SAKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

                     Peneliti akan menggunakan instrument untuk mengumpulkan data, sedangkan penelitian kualitatif-naturalistik peneliti lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualtatif peneliti merupakan key instrument. Instrument penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka instrument harus mempunyai skala.

A.    Macam-macam Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur.
Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan social antara lain:
1.      Skala likert
Digunakan untuk mngukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.
2.      Skala guttaman
Skala pengukuran tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “iya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, “pernah-tidak pernah”, dll.
3.      Semantic defferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist. Data yang diperoleh adalah data interval.
4.      Rating scale
Data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
B.     Instrument Penelitian
Merupakan suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti.
C.     Cara Menyusun Instrumen
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
D.    Validitas dan Reabilitas Instrumen
Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil pnelitian yang valid dan reliable dengan instrument yang valid. Hasil penelitian valid bila terdapat kesamaan antara data yang sesengguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
E.     Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1.      Penguji validitas instrument
a.       Pengujian validitas konstruksi (construct validity)
Setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.
b.      Pengujian validitas isi (content validity)
Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
c.       Pengujian validitas eksternal
Diuji dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan antara criteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yan telah terjadi di lapangan.
2.      Penguji reabilitas instrumen
a.       Test-retest
Dengan cara mencobakan instrument bebrapa kali pada responden.
b.      Ekuivalen
Pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama.
c.       Gabungan
Dengan cara mencobakan dua instrument yang ekuivalen itu beberapa kali ke responden yang sama.
d.      Internal consistency
Dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.

BAB 7
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

   Terdapat dua hal utama yang dpat mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrument. Kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer  (langsung memberikan data kepada pengumpul data) dan sumber sekunder (tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data). Jika dilihat dari teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:
A.    Interview (wawancara)
Digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil/sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
B.     Kuesioner (angket)
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan member seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Prinsip penulisan angket: Isi dan tujuan pertanyaannya jelas, bahasa yang digunakan menyesuaikan kemampuan bahasa responden, tipe dalam pertanyaan angket dapat terbuka dan tertutup, bentuk pertanyaannya dapat menggunakan kalimat positif atau negatif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring dan panjang.
C.     Observasi
Sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang spesifik, dibandingkan dengan yang lain yaitu wawancara dan kusioner. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant. Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.

BAB 8
ANALISIS DATA

Dalam penelitiankuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
A.    Statistik Deskriptif dan Inferensial
         Statitik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi. Statistic inferensial (sering juga disebut statistic induktif atau statistic probabilitas), adalah teknik statistic yang digunakan  untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
         Statistic ini disebut statitik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
B.     Statistic Parametis dan Nonparametis
         Statistik parametis digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran populasi memalui sampel. Penggunaan statistik parametis dan nonparametis tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametis memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalasis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih. Data yang diuji harus homogeny, dalam regresi harus terpenuhi asusmsi linieritas.
C.     Judul Penelitian dan Statistik yang digunakan untuk Analisis
D.    Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
1.      Taraf kesalahan
   Seperti telah dikemukakan pada dasarnya pengujian hipotesis itu adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel. Terdapat dua cara menaksir, yaitu a point estimate suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel. Sedangkan interval estimate adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.
   Semakin kecil taraf kesalahan yang ditetapkan, maka interval estimate nya semakin lebar, sehingga tingkat ketelitian taksiran semakin rendah.
2.      Dua kesalahan salam menguji hipotesis
a. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan jika menolak hipotesis nol (Ho) yang benar seharusnya diterima.
b.Kesalahan tipe II, adalah kesalahan jika menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).

BAB 9
CONTOH ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

1.            Judul penelitian
2.            Variabel penelitian
3.            Paradigm penelitian
4.            Populasi dan sampel
5.            Rumusan masalah
a. Rumusan masalah deskriptif
b.Rumusan masalah assosiatif
c. Rumusan masalah komparatif
6.            Hipotesis
a. Hipotesis deskriptif
b.Hipotesis assosiatif
c. Hipotesis komparatif
7.            Instrumen penelitian
8.            Tabulasi data hasil penelitian
9.            Uji normalitas data




BAGIAN III: METODE PENELITIAN KUALITATIF
BAB 10
MASALAH, FOKUS JUDUL PENELITIAN, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A.    Masalah Dalam Penelitian Kualitatif
            Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal hingga akhir penelitian sama. Kedua, masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Ketiga, masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus ganti masalah.
            Terdapat perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil penelitian, pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan, dan pernyataan orang yang patut dipercaya.
B.     Fokus Penelitian
            Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala dari suatu obyek itu sifatnya tunggal atau parsial. Dengan demikian berdasarkan gejala tersebut penelitian kuantitatif dapat menentukan variabel-variabel yang diteliti. Dalam pandangan kualitatif, gejala itu bersifat holistik, sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitia. Tetapi secara keseluruhan situasi social yang diteliti meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
            Spradley dalam Sanapiah Faisal (1998) mengemukakan empat alternative untuk menetapkan focus, yaitu:
1.      Menetapkan focus pada permasalahan yang disarankan oleh informan
2.      Menetapkan focus berdasarkan dominan-dominan tertentu
3.      Menetapkan focus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek
4.      Menetapkan focus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada.
C.     Bentuk Rumusan Masalah
a.       Rumusan masalah deskriptif, memandu peneliti untuk mengeksplorasikan dan atau memotret situasi social yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
b.      Rumusan masalah komparatif, membandingkan antara konteks social atau domain satu dibandingkan dengan yang lain.
c.       Rumusan masalah assosiatif, mengkronstuksi hubungan antara situasi social atau domain satu dengan yang lainnya.
D.    Judul Penelitian Kualitatif
            Pada umumnya judul dalam penelitian kualitatif disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan. Judul yang dirumuskan pada proposal juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah memasuki lapangan.
E.     Tori Dalam Penelitian Kualitatif
            Karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti bersifat sementara , maka teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif  juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks social.
Dalam kaitannya dengan teori, kalau dalam penelitian kuantitatif bersifat menguji hipotesis atau teori, sedangkan dalam penelitian kualitatif bersifat menemukan teori.
            Penelitian kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti tersebut walaupun masih bersifat sementara. Oleh karena itu landasan teori yang dikemukakan tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti kualitatif justru dituntut untuk melakukan grounded research, yaitu menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi social.



BAB 11
POPULASI DAN SAMPEL

A.    Pengertian
            Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang memiliki karateristik dan kualitas tertentu yang dipelajari oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri dari tiga elemen, yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi.
            Dalam penelitia kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi tertentu yang hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi social yang memiliki kesamaan dengan situasi social pada kasus yang dipelajari.
A.    Teknik Pengambilan Sampel
1.      Probability sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yeng memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling.
2.      Nonprobability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini meliputi: sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball.
      Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang paling sering digunakan adalah purposive sampling , dan snowball sampling. Penentuan sampel dalam penelitian penelitian kualitatif ini dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling desaign).
BAB 12
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A.    Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian langsung terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk masuk obyek penelitian baik secara akademik maupun logistiknya.
Penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan folus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, manafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.
B.     Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting) pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dll. Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.
1.      Pengumpulan data dengan obsevasi
a.       Macam-macam observasi
·         Observasi partisipasif: peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau sumber data penelitian. Digolongkan menjadi empat golongan:
a)      Partisipasi pasif : peneliti datang, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
b)      Partsisipasi moderat: keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dan orang luar.
c)      Partisipasi aktif: peneliti melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber.
d)     Partisipasi lengkap: peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data.
·         Observasi terus terang atau tersamar: peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data.
·         Observasi tak berstruktur: fokus penelitian belum jelas.
b.      Manfaat observasi
1)      Lebih mampu mamahami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh.
2)      Diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif.
3)      Dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu.
4)      Peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif
5)      Memperoleh kesan-kesan pribadi dan merasakan suasana situasi social yang diteliti
c.       Obyek observasi
-          Place: tempat dimana interaksi dalam situasi social sedang berlangsung
-          Actor: pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu
-          Activity: kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi social yang sedang berlangsung.
d.      Tahapan observasi
1)      Observasi deskriptif: peneliti melakukan penjelajah umum, dan menyeluruh melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
2)      Observasi terfokus: peneliti sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu.
3)      Observasi terseleksi: peneliti telah menguraikan fokus yag ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
2.      Pengumpulan data dengan wawancara/interview
      Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti.
Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang ada didalamnya.
a.       Macam-macam wawancara/interview
1)      Wawancara terstruktur (structured interview)
2)      Wawancara semiterstruktur (semistructure interview)
3)      Wawancara tak berstruktur (unstructured interview)
b.      Langkah-langkah wawancara
-          Menetapkan kepada siapa wawabcara itu dilakukan
-          Menyiapkan pokok-pokok masalah
-          Mengawali atau membuka alur wawancara
-          Melangsungkan alur wawancara
-          Mengkofmasi ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
-          Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan
-          Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
3.      Teknik pengumpulan data dengan dokumen
      Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya apabila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan atau autobiografi.
4.      Triangulasi
      Dalam teknik pengumpulan data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
      Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
BAB 13
TEKNIK ANALISIS DATA
A.    Pengertian
            Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolakberdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
B.     Proses Analisis Data
            Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
1.      Analisis sebelum di lapangan
      Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk di lapangan.
2.      Analisis data di lapangan model miles dan huberman
      Miles dan huberman mengemukakan (1984) mengemukakan, bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data:

a)      Data reduction (reduksi data)
Merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi.
b)      Data display (penyajian data)
Dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan mendisplay data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c)      Conclusion drawing/verification
Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.      Analisis data selama di lapangan spradley
      Proses penelitia kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci key informant yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu membukakan pintu kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian.
a.       Analisis domain
            Pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diteliti dan belum pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diterima belum mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menemukan domain-domain atau kategori dari situasi social yang diteliti.
b.      Analisis taksonomi
            Adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram), diagram garis dan simpul dan out line.


c.       Analisis komponensial
            Dalam analisis ini yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam  domain, tetapi justru yang yang memiliki perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang terseleksi.
d.      Analisis tema budaya
            Merupakan upaya mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sapaniah Faisal, 1990). Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi, dan komponensial tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi social/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang yang setelah diadakan penelitian menjadi lebih terang dan jelas.
BAB 14
VALIDITAS DAN REABILITAS PENELITIAN KUALITATIF
A.    Pengertian
            Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
            Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, realibel, dan obyektif, maka penelitian dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar.
            Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak terdapat perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
B.     Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
1.      Uji kredibilitas
a.       Perpanjangan pengamatan
b.      Meningkatkan ketekunan
c.       Triangulasi
-          Triangulasi sumber
-          Triangulasi teknik
-          Triangulasi waktu
d.      Analisis kasus negative
e.       Menggunakan bahan referensi
f.       Mengadakan membercheck
2.      Pengujian transferability
      Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai.
3.      Pengujian depenability
      Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplika proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
4.      Pengujian konfirmability
      Dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.
BAGIAN IV: PROPOSAL PENELITIAN
BAB 15
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN

A.    Proposal Penelitian Kuantitatif
I.          PENDAHULUAN
a.       Latar belakang masalah
b.      Identifikasi masalah
c.       Batasan masalah
d.      Rumusan masalah
e.       Tujuan penelitian
f.       Kegunaan hasil penelitian
II.       LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
a.       Deskripsi teori
b.      Kerangka berfikir
c.       Hipotesis penelitian
III.    PROSEDUR PENELITIAN
a.       Metode penelitian
b.      Populasi dan sampel
c.       Instrument penelitian
d.      Teknik pengumpulan data
e.       Teknik analisis data
IV.    ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
a.       Organisasi penelitian
b.      Jadwal penelitian
V.       BIAYA PENELITIAN
B.     Proposal Penelitian Kualitatif
   Komponen dan sistematika proposal
I.       PENDAHULUAN
a.       Latar belakang masalah
b.      Fokus penelitian
c.       Rumusan masalah
d.      Tujuan penelitian
e.       Manfaat penelitian
II.                STUDI KEPUSTAKAAN
III.             METODE PENELITIAN
a.       Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
b.      Tempat penelitian
c.       Instrument penelitian
d.      Sampel sumber data
e.       Teknik pengumpulan data
f.       Teknik analisis data
g.      Rencana pengujian keabsahan data
IV.             ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
a.       Organisasi
b.      Jadwal penelitian
V.                PEMBIAYAAN
BAGIAN V: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB 16
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Research and Development/R&D)

A.    Pengertian
         Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut.penelitian dan pengembangan dalam industri merupakan ujung tombak dari suatu industry dalam menghasilkan produk-produk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan social lainnya masih rendah.

















C.     Laporan Penelitian dan Pengembangan
Sistematika laporan:
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1        PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan
D.    Manfaat
                 BAB II       LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.    Deskripsi teori
B.     Kerangka berfikir
C.     Hipotesis (produk yang dihasilkan)
                 BAB III      PROSEDUR PENELITIAN
A.    Langkah-langkah penelitian
B.     Metode penelitian tahap I
1.      Populasi sampel sumber data
2.      Teknik pengumpulan data
3.      Instrumen penelitian
4.      Analisis data
5.      Perencanaan desain produk
6.      Validasi desain
C.     Metode penelitian tahap II
1.      Model rancangan eksperimen untuk menguji
2.      Populasi dan sampel
3.      Teknik pengumpulan data
4.      Instrument penelitian
5.      Teknik analisis data
                 BAB IV      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Desain awal produk (gambar dan penjelasan)
B.     Hasil pengujian utama
C.     Revisi produk (gambar setelah revisi)
D.    Hasil penhujian tahap kedua
E.     Revisi produk (gambar setelah revisi)
F.      Pengujian tahap ketiga (bila perlu)
G.    Penyempurnaan produk (gambar terakhir)
H.    Pembahasan produk
                 BAB V       KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNANYA
A.    Kesimpulan
B.     Saran pengguna
                 DAFTAR PUSTAKA
                 LAMPIRAN INSTRUMEN
                 LAMPIRAN DATA
                 LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Music Video

Berawal dari Mata Kuliah Penulisan Naskah Audio Visual yang memaksakan kita untuk berfikir kreatif tentang pembuatan naskah video musik, yang dalam musik tersebut belum memiliki cerita di musik videonya. banyak mahasiswa yang kurang setuju dengan tugas itu karena hampir setiap pertemuan dosen ini memberikan tugas yang "AMAZING" dan sedikit bersikap memaksa. Diberi waktu 4 hari dan harus dikumpulkan via email setiap minggunya. contoh tugasnya seperti 'tuliskan 3 naskah iklan komersial di TV lengkap dengan audio dan adegan shoot per shoot nya' *kan fvck banget. Tapi tak apalahh demi dosen apa sih yang gk dilakuin sama mahasiswanya --" , Sekian dari bacotan si penulisan yang gk terlalu penting dan bahkan gk penting sama sekali. Tolong kasih komen dibawah yaa jika d tulisan ini ada kesalahan :)  Selamat membaca!! Judul               : Cantik Tapi Tak Menarik Penyanyi         : Dhyo Haw Genre             : Musik Reggae Durasi Visual

contoh proposal penelitian kuantitatif

PROPOSAL PENELITIAN Pengaruh Sosial Media Instagram terhadap Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sosial Dosen Pengampu: Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si Disusun Oleh: Irma Elfina Lukmana           (2014100403114 74 ) ILMU KOMUNIKASI H JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2016 A.     Latar Belakang Masalah Majunya teknologi dan arus informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan media ikut juga berperan aktif dalam perubahan gaya hidup seseorang baik media elektronik, cetak maupun online. Media sosial yang menawarkan aplikasi khusus dan dikemas secara menarik juga membantu penggunanya untuk terus mengikuti perkembangan media sosial itu sendiri. Media massa menawarkan berbagai kemudahan dalam penyebarluasan dan penerimaan informasi.

materi kewirausahaan "cara manajemen SDM dan motivasi

MATERI PRESENTASI KEWIRAUSAHAAN CARA MANAJEMEN SDM DAN MOTIVASI Oleh ; 1.       Brian Antonov                  (201310040411                       2.       Khilda Fauziah                 (201410040311463) 3.       Irma Elfina Lkumana        (201410040311474)   ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kek